Mengenai Saya

Foto saya
Yogyakarta, D.I.Yogyakarta, Indonesia
memuat karya random para personil klub Rabu FLP Yogyakarta: Ashif, Bunda, Dyah, Whisnu, Sobat, Ana, Dwi, Rizko, dan Lido.

Minggu, 05 Desember 2010

Berbicara dan bekerja

iBerbicara dan bekerja adalah dua hal yang berbeda. Berbicara cukup dengan mulut, bekerja harus menggunakan seluruh badan. Ada yang banyak hal yang kita bicarakan di sepanjang hidup kita, tapi hal tersebut bukan sesuatu yang kita kerjakan. Kita membicarakan pekerjaan orang lain. Sayangnya, kita sering lupa mengerjakan apa yang kita bicarakan.

Berbicara tidak hanya mencakup hal yang positif. Mungkin bahkan sebagian dari perilaku berbicara yang kita lakukan adalah negative. Kita berbicara tentang aktifitas pagi, tentang aktifitas siang, tentang aktifitas malam. Sebagian besar aktifitas tersebut hanyalah aktifitas kecil, yang menjadi besar dalam dimensi waktu, karena kita berbicara tentangnya. Waktu kita habis dengan berbicara. Kita berbicara tentang orang lain. Kita berbicara tentang aktifitas orang lain. Kita berbicara tentang pribadi orang lain. Kita berbicara tentang kenapa orang lain begini, kenapa orang lain begitu. Sering kali tidak ada hubungan langsungnya dengan kita. Waktu kita habis dengan berbicara. Kita berbicara tentang makanan. Kita berbicara tentang perjalanan. Kita berbicara tentang kemajuan. Kita berbicara tentang keinginan. Kita berbicara tentang kegagalan. Waktu kita habis dengan berbicara.

24 jam dalam sehari, sebagian besar persentasenya dihabiskan dengan berbicara. Kita berbicara di kelas. Berbicara di ruangan kuliah. Berbicara di kantin. Kini bahkan dunia telah memfasilitasi kita untuk lebih banyak berbicara. Short Message Service (SMS), situs jejaring social, dan fasilitas chat. Kita berbicara tidak lagi hanya dengan bahasa lisan, tetapi juga dengan bahasa tulisan instant. Tulisan dapat langsung ditanggapi. Akhirnya, waktu kita habis dengan berbicara.

Semestinya kita juga bekerja, sebagai bukti bahwa kita berbicara. Tapi sering, kita terlalu takut dengan bekerja, karena melibatkan seluruh badan kita. Kita mengatakan bahwa bekerja itu melelahkan. Padahal berbicara dan bekerja itu sama-sama melelahkan jika melihat dan merasakan dengan benar. Tapi seringkali perasaan kita tidak berlaku benar jika terkait masalah berbicara dan bekerja ini. Mungkin karena berbicara itu bebas dari resiko. Hanya menggunakan mulut. Tetapi bekerja melibatkan seluruh badan.

Berbicara dan bekerja adalah dua hal yang berbeda. Ada yang banyak hal yang kita bicarakan di sepanjang hidup kita. Sayangnya, kita sering lupa mengerjakan apa yang kita bicarakan.

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.”(QS. Ash Shaff : 2-3)

zaf

1 komentar: